DELEIGEVEN HISTORICULTURAM

HISTORY IS ONE OF THE BEST INFORMATION FOR OUR CURRENT & FUTURE

Translate

Sabtu, 05 Mei 2018

GURU PETRUS KAFIAR




Petrus Kafiar adalah putra daerah Papua yang lahir sekitar tahun 1864 dengan nama Noseni. Beliau lahir di sebuah kampung kecil di bagian utara Pulau Supiori di Kepulauan Biak. Petrus kecil diculik oleh para perompak dari wilayah lain yang ironisnya adalah orang-orang dari sukunya sendiri, suku Biak. Oleh para penculiknya, Petrus kecil diperbudak selama bertahun-tahun. Tetapi, perjalanan hidupnya sebagai seorang budak ini justru membawanya menjadi putra Papua pertama dalam sejarah yang meraih gelar sarjana, dan menjadi guru Injil pertama dari Papua.

---------------------------------------------------------------------------------------------


Buku ini adalah cetakan ketiga (2008) dengan predikat “edisi yang disempurnakan”, tetapi saya justru lebih berharap dapat membaca langsung buku cetakan pertama (1959) yang ditulis langsung oleh F.J.S Rumainum tanpa editan dari generasi milenial.

Saya begitu bersemangat saat pertama kali melihat buku ini. Alasan pertama, saya adalah pengagum dari Petrus Kafiar, dan yang kedua adalah biografi lengkap beliau sangat sulit ditemukan. Jujur, buku ini adalah buku pertama yang fokus membahas tentang Petrus Kafiar yang pernah saya temukan. Saat saya melihat para penerbitnya, yang juga melibatkan pihak pemerintah daerah, saya semakin senang. Tetapi, perasaan senang yang melambung itu langsung jatuh seketika saat saya membaca buku ini. Intinya saya kecewa berat dengan kualitas buku biografi ini, jika masih bisa disebut sebagai buku biografi.

Saya mengagumi sang penulis buku, F.J.S Rumainum, yang adalah Ketua Sinode GKI yang pertama. Saya tahu cerita tentang beliau yang rajin berkelana ke kampung-kampung dan dusun-dusun kecil untuk melayani sebagai pendeta. Dengan susah payah, F.J.S Rumainum mencari data-data dan jejak-jejak para tokoh-tokoh gereja Papua yang nyaris terlupakan. Berkat kerja keras beliau lah orang-orang Papua sekarang ini masih bisa mendengar nama-nama yang berjasa besar bagi Papua dan gereja pra-kemerdekaan yang salah-satunya adalah Petrus Kafiar. Jika beliau tidak teliti, maka orang Papua hanya akan mengetahui nama Petrus Kafiar dan tidak pernah mengetahui nama lahir beliau, yang walaupun itu adalah data yang terlihat sepele tapi sangat penting karena dalam sejarah sebuah nama dari masa-lalu dapat memberitahu banyak hal, termasuk kapan orang ditempat itu bersentuhan dengan orang Eropa, kapan mereka mengenal agama dan sebagainya. Ketelitian F.J.S Rumainum dapat dilihat melalui penanggalan, kalimat pertama yang ditulis orang Papua pada masa itu, barang apa yang ditunjukan Petrus pada orang-orang Papua pada masa itu, dan sebagainya. Namun, kerja-keras F.J.S Rumainum dalam menyusun buku berharga tentang Petrus Kafiar ini diabaikan oleh generasi sekarang.

Anda akan membaca tulisan yang tidak jelas pembukaannya dan bagaimana kisah ini ditutup. Jika pembuka dan penutup sudah sulit disimak maka tentunya kita tidak bisa berharap banyak pada alurnya sebab semuanya kacau balau. Jika anda ingin mencari data tentang Petrus Kafiar dan pekabaran Injil di Pengunungan Arfak dan Kepulauan Biak maka buku ini memang adalah buku yang tepat sebab F.J.S Rumainum sangat teliti memberikan informasi dan menggambarkan apa yang dilakukan oleh Petrus Kafiar saat melayani di wilayah-wilayah tersebut. Namun, jika anda berharap dapat menikmati bacaan biografi tentang seorang tokoh besar yang kisahnya jarang ada maka anda akan kecewa dan pasti kecewa berat, sebab predikat “edisi yang disempurnakan” buku ini ibarat janji abadi para calon pejabat di negeri ini saat kampanye politik mereka: Hanya wacana! Bukannya menyempurnakan, malah merusak kerja-keras F.J.S Rumainum.

Saya sungguh-sungguh ingin sekali menikmati setiap detail informasi dari buku cetakan pertama. Andaikan, buku cetakan pertama karya langsung dari F.J.S Rumainum juga memiliki alur yang tidak menentu seperti buku cetakan ketiga ini, walaupun saya sangat menyangsikan seorang seperti F.J.S Rumainum akan menghasilkan karya demikian, tetapi saya masih bisa memakluminya sebab pada masa itu beliau menulis dan mengeditnya sendiri dengan peralatan, perlengkapan, dan tentunya dengan waktu dan dana yang sangat terbatas. Bandingkan pada masa sekarang, ketika semuanya sudah tersedia dan serba cepat, dengan pendanaan dari pemerintah dan gereja, juga disunting oleh tiga orang penyunting! Hhhhhh………... Saya bisa hanya menghela napas saat membolak-balik lembar demi lembar buku ini.

Kesimpulan yang bisa saya berikan perihal buku cetakan ketiga (edisi yang disempurnakan) ini adalah seraplah data-data dalam buku ini yang dihimpun dengan susah payah oleh F.J.S Rumainum, tetapi saya jamin anda tidak akan bisa menikmati kisah tokoh besar Petrus Kafiar yang sangat saya kagumi ini, bukan karena keterbatasan F.J.S Rumainum pada masa kolonial melainkan karena perasaan nyaman melakukan pengabaian-pengabaian juga pemeliharaan kinerja dan kerja ‘asal-jadi’ yang dilakukan tim penyusun “edisi yang disempunakan” di era milenial.


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


TENTANG PENULIS

Buku “Guru Petrus Kafiar” adalah buku yang dikarang oleh tokoh gereja ternama asal Papua, Pendeta F.J.S Rumainum. Beliau adalah seorang Papua yang berasal dari suku Biak. F.J.S Rumainum menjabat sebagai Ketua Sinode Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua yang pertama (1956-1968). Jabatan sebagai seorang Ketua Sinode merupakan salah-satu jabatan yang sangat bergengsi di Papua pada masa sekarang. Namun pada masanya, GKI di Tanah Papua belumlah semapan sekarang, oleh karena itu seorang F.J.S Rumainum memiliki peran yang besar, terutama keberhasilan beliau menjadikan gereja-gereja di Papua yang dibawah naungan Zending menjadi sinode (persekutuan gereja wilayah) yang mandiri dan terpisah dari Gereja Protestan Maluku (sinode gereja Zending di Kepulauan Maluku). Beliau sudah menjadi pemimpin gereja di Papua sejak masa kolonial (Belanda dan Jepang) dan sangat rajin menjelajah seluruh pelosok Papua untuk memantau perkembangan GKI di Tanah Papua meskipun situasi yang dihadapinya sangat berat. Pada masa perjalanan inilah beliau menyusun buku “Guru Petrus Kafiar” yang data-data tertulis tentangnya sangat sulit, namun F.J.S Rumainum berhasil merangkum cerita-cerita tentang Petrus Kafiar berdasarkan ingatan orang tua-tua dan juga dari cerita turun-temurun tentang Petrus Kafiar yang dilestarikan. Mengumpulkan kisah tentang Petrus Kafiar sangat sulit sebab data-data tertulis yang ada hanya berasal dari laporan tahunan Zending dan daftar mahasiswa Seminari Depok, sedangkan informasi lisan sulit didapat karena Petrus telah meninggal pada 1926 ketika F.J.S Rumainum belum lahir, sedangkan untuk mewawancara keluarga Van Hasselt yang sangat dekat dengan Petrus sudah sangat sulit pada masa itu sebab mereka berada di Belanda dan pada masa itu situasi di Papua sedang tidak stabil akibat Perang Pasifik. Namun, F.J.S Rumainum tidak putus asa dan terus mengumpulkan data dan menyusun buku tentang Petrus. Berkat upaya dan kerja-keras F.J.S Rumainum, kisah tentang Petrus Kafiar dan perjuangan beliau menjadi guru mampu bertahan dan tidak hilang, sekaligus juga menjadi sumber tertulis tak terkira tentang sejarah tokoh-tokoh asli Papua pra-kemerdekaan.



INFORMASI BUKU

Judul asli buku ini adalah “Guru Petrus Kafiar” yang pertama kali diterbitkan pada 1958 ketika Papua belum bergabung dengan Republik Indonesia. Edisi sekarang ini adalah edisi yang disempurnakan yang disusun dan diterbitkan dalam rangka menyambut 100 tahun Pekabaran Injil di Supiori yang jatuh pada tahun 2008.

Buku ini diterbitkan untuk dijual dikalangan terbatas sehingga tidak ada di toko-toko buku ternama. Meski demikian, buku ini bisa dijumpai di toko-toko buku kecil di Papua karena memang buku ini dipasarkan untuk kalangan Kristen di Papua.

Judul: Guru Petrus Kafiar, Putra Papua Pertama Yang Menjadi Guru Penginjil
Judul Asli: Guru Petrus Kafiar
Negara Asal: Indonesia
Bahasa: Bahasa Indonesia
Kategori Buku: Biografi
Penulis: F.J.S Rumainum
Editor: Mecky Korwa; Barend Dimara.Pdt; Dirwan Pangaribuan
Penerbit: Panitia Pekabaran Injil 100 Tahun Emas di Supiori Cabang Manokwari; Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat; Yayasan Triton Papua dari Triton Media Group, Jakarta
Cetakan Pertama: 1959
Cetakan Kedua: 1966
Cetakan Yang Disempurnakan: Maret 2008 (tahun cetakan buku yang dibaca penulis resensi)
Ukuran: 15cm x 21cm
Jumlah Halaman: 117 halaman
Jenis Sampul: Soft Cover

Informasi Kontak Penerbit:
Triton Media Group
Alamat: Jl.Pondok Bambu Batas No.2A, Jakarta Timur
Telepon: (021)8611090, 98271209
Faks: (021)8611090

______________________________________________________________________________

Copyrights Article: Deleigeven Media
Copyrights Synopsis: Deleigeven

PENYUSUN:
Resensi: Deleigeven
Informasi Penulis: Deleigeven
Informasi Buku: Deleigeven
Informasi Penerbit: Deleigeven
Penyunting: Juliet
Artikel ini diterbitkan pertama kali oleh: Deleigeven Media

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CATATAN PADA PARA PEMBACA:

-Silahkan membaca, mengambil, dan menggunakan artikel ini dalam karya tulis anda tapi CANTUMKAN KREDIT LENGKAP ARTIKEL INI dalam daftar sumber anda dan JANGAN MENYADUR/MENGCOPY-PASTE apalagi MEM-PLAGIAT 100% isi tulisan ini. Kembangkanlah kreativitas dalam penulisan anda.

-Pembaca DAPAT memberikan komentar dengan akun TANPA NAMA (Annonymous).

-Gunakanlah kata-kata yang baku agar komentar tidak dikategorikan sebagai "komentar Spam" secara otomatis oleh google filter machine.

-Harap MEMBACA ARTIKEL INI dan komentar-komentar sebelum anda DENGAN TELITI sebelum berkomentar, karena mungkin pertanyaan anda TELAH DIJELASKAN secara langsung melalui artikel ini, dan juga agar pertanyaan-pertanyaan yang sama tidak ditanyakan secara berulang.

-DILARANG memberikan informasi dan komentar yang melecehkan Suku, Agama, Ras, dan golongan tertentu (SARA) dan mengandung unsur pornografi.

-Kami menerima setiap kritik dan masukan dari para pembaca melalui kolom komentar, namun Setiap komentar yang melecehkan pihak lain, baik pelecehan berbau SARA atau yang mencerminkan FANDOM WAR akan kami HAPUS.

-Setiap komentar dan iklan yang mengandung unsur PORNOGRAFI dan PERJUDIAN, dan ajakan untuk bergabung dalam usaha SIMPAN PINJAM, KREDIT USAHA dan sejenisnya akan KAMI HAPUS karena berpotensi terjadi PENIPUAN.

-Jika anda memiliki informasi tambahan yang berhubungan dengan artikel ini, kami sangat senang jika anda membagikannya pada pembaca yang lain melalui website ini dan kami sangat senang jika anda juga turut membagikan artikel ini pada orang lain.